LSM Soal Investasi PLTU Masuk Taksonomi Hijau: OJK Alami Kemunduran

Nadya Zahira
5 September 2023, 19:06
PLTU
123rf.com/warat42
Ilustrasi pembiayaan berkelanjutan, investasi hijau, ramah lingkungan

Yayasan Indonesia Cerah (CERAH) menilai Otoritas Jasa Keungan (OJK) mengalami kemunduran besar dalam menerapkan kebijakan pembiayaan berkelanjutan.

Hal itu bertolak belakang dengan taksonomi hijau ASEAN yang memberikan label hijau untuk pembiayaan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). 

Sebagai informasi, OJK sedang membas revisi taksonomi hijau Indonesia. Dalam daftar revisi, regulator keuangan itu membuka kemungkinan pembiayaan batu bara untuk PLTU batu bara captive, yaitu pembangkit di dalam kawasan industri akan diberikan label hijau.

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) di bidang lingkungan ini menilai PLTU batu bara merupakan sumber utama yang paling signifikan dalam memberikan emisi karbon terbesar secara global.

International Energy Agency juga menyampaikan tidak boleh ada PLTU batu bara baru untuk membatasi kenaikan suhu di bawa 1,5 derajat celcius sesuai dengan tujuan perjanjian Paris.

“Institusi keuangan juga memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan iklim. Lebih dari 200 lembaga keuangan global telah memiliki kebijakan untuk tidak lagi mendanai batu bara. Sayangnya tidak ada lembaga keuangan dari Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut,” tulis CERAH dalam keterangan resminya, Selasa (5/9).

Oleh sebab itu, sejumlah masyarakat sipil dan pakar menyampaikan rasa keberatannya atas langkah OJK tersebut.

Asia Energy Finance Campaigner dari Market Forces, Binbin Mariana, mengatakan rencana OJK yang mengkategorikan pembiayaan pembangunan PLTU batu bara untuk smelter ke dalam kategori hijau dengan alasan mendukung transisi Indonesia menuju energi terbarukan, berisiko meningkatkan praktik pencucian uang oleh perbankan Indonesia.

“Jadi ini tidak sejalan dengan tujuan iklim global, jika bank mengkategorikan pembiayaan PLTU batu bara sebagai transisi yang semata-mata membantu industri yang tidak ramah lingkungan agar terlihat ramah lingkungan.” kata dia. 

Dia menilai, praktik transitionwashing saat ini sangat mengkhawatirkan karena pembiayaan hijau digunakan untuk mendanai perusahaan-perusahaan tinggi karbon yang tidak memiliki rencana kredibel atau baik untuk mengalihkan bisnis mereka dari bahan bakar fosil.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...